....

....

Rabu, 28 Agustus 2013

setelah sekian lama

rasanya saya sudah hampir ilang ingatan bahwa saya punya wadah curhat yaitu blog ini. hahahahaha
yah, semoga saja kalimat di atas hanya gaya saya berdalih!

saya baru saja membaca beberapa postingan lama di blog ini dan saya merasakan suatu gejolak aneh seperti alarm bahwa saya emang cukup 'bocor' dalam menceritakan kisah buruk yang pernah terjadi dalam hidup saya. hahahaha
(entah bagaimana menyikapinya: ketawa, marah atau malu kayaknya ga penting lagi deh!)

saya bingung harus mulai dari mana....
mmmmm... kalo jarum hilang di tengah padang pasir maka orang akan sangat kesulitan untuk mencarinya. jarum yang tipis, superduper ramping dan ukuran diameternya nyaris nihil itu memang seperti telah lenyap ketika jatuh di tengah pasir tebal. mungkin begitulah gambaran keterhilangan saya setahun terakhir ini. keterhilangan yang saya maksudkan ini tentunya menyangkut definisi paling hakiki mengenai hidup yang sedang saya jalani ini, apalagi kalo bukan kebergantungan mutlak kepada Sang Pokok Anggur (baca: Tuhan Yesus). ketika menulis ini saya merasa sedikit merinding karena saya baru saja mengetik nama seorang Pribadi yang selalu hadir dalam setiap aspek kehidupan saya.
saya berpikir keras: apakah saya jarum tersebut bisa ditemukan lagi?
terdiam...
berpikir...
merenung dan berkontemplasi...
saya terperanjat ketika pikiran saya menyuratkan nama sebuah benda: magnet.
Ya.. magnet.. benar!
untuk menemukan jarum berbahan besi itu saya memang membutuhkan magnet untuk menariknya keluar dari tengah pasir! EUREKA!
ok, jika saya tahu dimana magnet itu bisa ditemukan maka jarum yang terhilang itu bisa ditemukan.
Kemudian saya memutar otak dengan keras sekali lagi dan saya menemukan bahwa:
magneta yang hadir di padang pasir ini berwujud seperti cambuk. ketika mengingat kepentingan magnet ini maka mau tidak mau dalam wujud apapun ia tetap diperlukan.

mengakhiri ilustrasi saya, maka saya akan menjelaskan sedikit dari apa yang sedang terjadi:
cambuk yang saya maksudkan ini adalah kenyataan pahit yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan saya.
baru-baru ini saya baru saja menetapkan suatu keputusan hati yang sudah lama saya biarkan menggantung. saya bahkan menjadikannya sebagai sebuah komitmen yang harus saya renungkan dan jalani secara serius. namun, takdir sepertinya berkata lain. ketika saya merasa cukup strong dalam keputusan dalam diri saya inilah, saya menyaksikan feedback yang negatif, sangat negatif. dan seluruh bangunan ketetapan saya ini runtuh, hancur lebur. entah mau taruh dimana muka saya ini. perih,pilu,panas bercampur di dalam dada.
saya merasa cuma saya yang exist di dunia ini dan cuma saya yang mengalaimi kemalangan terpuruk sepanjang sejarah. kesendirian dalam keruntuhan yang saya alami hampir membuat saya sangat apatis dalam menjalani hidup. (sepertinya agak hiperbol, tetapi saya berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya suasana hati yang terjadi).
setelah diskusi panjang dengan salah satu sahabat saya, saya menemukan bahwa kondisi ini merupakan tahap hidup yang haru saya lalui. dan saya harus memaknainya sebagai suatu cambuk yang Tuhan pakai untuk menarik saya lebih dekat padaNya. saya tidak boleh melewatkan momen ini berlalu begitu saja tanpa kontemplasi dan benah diri dalam doa dan renungan untuk ditarik dari keterhilangan saya...
Soli Deo Gloria!

Sabtu, 28 Januari 2012

___

Hari ini aku membaca Matius 6:25 sebagai renungan malamku. Di situ tertulis:
"janganlah khawatir tentang hidupmu...."

Pengabdianku untuk KemuliaanNya yg ditulis oleh Oswald Chamber sekali lagi menegurku tentang hal yang satu ini. Chamber menuliskan bahwa Bapa Surgawi menginginkan kita untuk fokus pada hubungan kita dengan Dia, bukan pada dunia ini. Dia adalah Allah yang memahami kebutuhan kita, Dia akan memberikannya namun janganlah arah hati kita hanya tertuju pada apa yang akan kita makan. minum, pakai, teman, dan lain sebagainya. Renungan sederhana ini ditutup dengan sebuah kalimat "lihatlah lagi dan berpikirlah!". Kalimat penutup sederhana ini membuatku merenung cukup lama...
aku melihat diriku...
terus menelusuri...
it is not about what happened to me but what happened in me..
aku mendapati diriku dalam keadaan takut, gelisah, galau, kuatir...
aku merasa bahwa aku kurang berpikir tentang hal-hal bernilai dalam hidupku...
aku menemukan bahwa sudah terlalu banyak waktu yang kuhabiskan hanya untuk mengimbangi dunia ini dan tuntutannya...
aakkhhh...aku sekali lagi merasa terpuruk...
namun kemudian aku tersadar bahwa ada Firman yang baru saja membukakan mataku... dan apakah aku akan terus berdiam dalam keterpurukan ini...
tidak!
aku tersungkur dan menjadi begitu malu...aku memohon belas kasihanNya untuk menganugerahkanku sebuah hati yang tertuju padaNya, selamaNya....


Blogger, sebenarnya sudah begitu banyak pergolakan dalam hidupku selama aku tidak menulis di sini, namun aku lebih memilih untuk memendamnya di dalam diam. saat itu aku benci dunia kata-kataku...aku mencoba menggantinya dengan aktivitas lamaku, apalagi kalau bukan "tapaleuk" (dalam bahasa Kupang, no precise translation for that, but baca:nongkrong)...

anyway...
saat ini aku sedang berada dalam pergolakan emosi yang cukup sulit, karena aku harus membentuk kembali bongkahan hatiku yang belum utuh ini untuk dapat menghasilkan respon yang bertanggung jawab dan sesuai dengan apa yang dikhendaki oleh Sang Perajut kehidupan ini...
hhhhhhhhhh...

keluarga, studi, pertemanan, sangat menguras perhatianku...




aku tahu tidak semua hal dalam hatiku dapat tertuang dalam rangkaian kata-kata semacam ini, namun aku ingin mencoba menonjolkan satu hal yang cukup membuatku galau:
baru saja aku putus dengan seseorang yang kupacari kurang lebih 6 tahun (masa-masa berantem included). kami putus karena beda iman.
keputusan dia untuk memiliki pacar baru selang beberapa hari putus membuatku cukup kaget, namun aku berusaha berespon senormal mungkin...
entah kenapa hubungan kami ini tidak semudah itu musnah.. dia masih saja menelpon, basa-basi buat nanyain kabar, maen ke rumah sodara aku, ketemuan, becandaan, beranteman, bahkan melewatkan malam taon barunya di rumahku...ooouucchh!!!!
semua itu terjadi ketika aku liburan, dan semua kata cintanya masih sama aja tuh.....hahahahaha
 sejujurnya aku juga masih memiliki rasa sayang seperti yang dia rasakan, namun harus kuakui, diskusi dan tukar pikiran yang sering kami lakukan sebelum putus membuat kami menyadari bahwa kami tidak dapat selalu bersama. akan ada saatnya dia akan menjadi dia dalam jalannya, dan aku akan menjadi aku dalam jalanku....
aku bahagia karena kami putus dalam damai dan tidak ada di antara kami yang protes terhadap keputusan sulit ini, meskipun kuakui bahwa sudah berember-ember airmata yang kami tumpahkan untuk menjalani keputusan ini...

sekarang, dia telah berdua dengan kekasihnya...
entah mengapa setiap kali aku mendengar kabar tentangnya, aku merasa turut bahagia...
ada kalanya aku cemburu karena kata-kata cinta itu bukan milikku lagi, namun hal itu tidak menjadi fokusku sehingga dapat kuatasi..

sudah ada orang yang juga mencoba mendekatiku, dan aku sempat terpesona karena dia mampu mengembalikan senyumku yang hampir pudar. dia sederhana, lucu, dan apa adanya...aku merasa nyaman di dekatnya...hahahahahahaha
cakep pula...ooohhh tidak!
aku suka...
namun setelah aku mencoba mengenalnya lebih dalam, aku menemukan beberapa hal yang membuatku mengerti bahwa dia bukan orang yang tepat... meskipun seagama, namun kami memiliki orientasi hidup yang jauh berbeda...
aku belajar menerima kenyataan bahwa kami hanya bisa berteman dan tidak bisa lebih dari itu...hehehehehehe

kaitannya dengan kekuatiranku tentunya adalah kuatir akan pasangan hidup di masa depan (lagidanlagi)...aku mempertaruhkannya di tangan Sang Perajut hidup itu karena di dalam genggamanNya aku menemukan harapan akan sebuah kepastian...
Tuhan Yesus mengerti pergumulanku yang cukup berliku ini...dan Dia tau yang terbaik...
Soli Deo Gloria!



gd nite all :)
 

Sabtu, 09 April 2011

suka.suka.suka

Prolog
Rasanya sudah beratus-ratus tahun lamanya aku tidak menulis di blog ini…
Dan memang aku sengaja absen dari dunia yang sarat dengan kombinasi-kombinasi abcdefghijklmnopqrstuvwxyz yang selalu menimbulkan gejolak-gejolak dalam pikiran maupun perasaanku…hahahaha… sayangnya ketidakhadiranku membuatku kesulitan untuk menahan hasrat yang terus bergejolak dalam dadaku…apalagi kalau bukan hasrat untuk memuntahkan isi hatiku dalam kombinasi abcdefghijklmnopqrstuvwxyz!!!
Tapi ada satu peringatan bagi pembaca tulisanku ini:
Aku sangat-sangat tidak setuju dengan pandangan-pandangan yang sealiran dengan sastra post-mo dalam menilai sebuah tulisan. Pandangan ini mengatakan bahwa The Author is Dead!. Artinya, ketika sebuah tulisan sampai ke tangan pembacanya, maka sang Author (penulis) telah kehilangan authority-nya. Authority pemaknaan sebuah tulisan ada di tangan pembaca dan disitulah ‘jiwa’ dari sebuah tulisan hidup, dari kepala ke kepala pembaca. Dan aku sangat-sangat meminta agar para pembaca tulisanku ini jangan sampai menggunakan pandangan ini untuk menilai semua tulisanku, karena tentu saja aku punya maksud tersendiri ketika aku menuliskannya. Jadi, otoritas penafsirannya belum jatuh ke tangan anda, pembaca setiaku!! (uuppss…agak kejam ya???maaphhh….hehehehehe). Yah, aku tidak ingin pembacaku salah menafsirkan apa yang ingin kusampaikan, yang mungkin akan berujung pada pertengkaran antar pembaca karena masing-masing mempertahankan gagasannya…wkwkwkwkwkwk..

My Turtle
Eehhhmmm…
Aku hanya pengen share tentang turtle ku yang sudah beberapa lama ini kucuekin… Turtle-ku ini memiliki keunikan yang membuatku tak bisa mengambil kembali semua perhatian yang telah kutumpahkan untuknya… boleh dikatakan aku sangat menyayanginya…hehehehe
Semakin kukenal dia, aku menjadi semakin ingin dekat dengannya (jangan berprasangka macam2 dulu tentang turtle-ku!hahahaha). Namun sayangnya keberanianku tidak pernah cukup untuk memenuhi keinginanku, dan aku hanya bisa mencoba mengenalnya dari jarakku yang terbilang masih jauh darinya…(ooouuuchhh). Dulu aku pernah memberanikan diri dengan menyediakan waktu untuk bersamanya, dan dari situ aku bisa menangkap sisi lain dari dirinya yang selama ini belum kukenal. Namun sayangnya kedekatan itu (yang mungkin bagi sebagian orang adalah kedekatan semu) tidak berlangsung lama karena aku sendiripun punya setumpuk jadwal yang harus kupenuhi, mungkin turtleku juga seperti itu. Hhhhmmmpphhh… dan yang dapat kulakukan dalam situasi seperti itu hanyalah berusaha untuk memanfaatkan setiap momen singkat ketika bersamanya untuk menjadi diriku apa adanya dan memcoba lebih sadar akan posisiku,…hahahahahaha (menertawakan diri sendiri!! T_T)
Seperti namanya: Turtle, jalannya sangat teramat lambat, leleeeeeeeeeeeettttttttt abis!!! Gak kebayang perbandingannya dengan Yamaha YZR M1 Ros…. (Uppss salah! Udah ganti Ducati!!) maksudnya motor Ducati Rossi yang terbaru itu…wkwkwkwkwk! Aku mencoba mengartikan mengapa aku begitu menyukai turtle lelet ini, dan aku menemukan bahwa ini adalah bagian dari proses pembenahan diri yang Tuhan ijinkan agar aku bisa belajar untuk sabar dan mensyukuri anugerah kasih yang sudah Tuhan berikan, sekecil apapun itu menurut ukuran kita.
Walaupun jalannya lelet, aku akan mencoba untuk tidak mematikan kasihku padanya… biarkan kasih ini bertumbuh apa adanya, karena kasih ini tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Sang Sumber yang tak pernah henti memelihara hatiku yang rapuh ini.
Tidak jarang pula aku berpikir bahwa mungkin aku salah menafsirkan realita yang berlangsung di hadapanku, mungkin aku salah menafsirkan setiap perlakuannya yang aneh waktu itu. Aku seorang perempuan yang memiliki naluri subjektivitas yang relatif besar, dan kalian semua tahu bahwa naluri ini tidak dapat dijadikan standar ataupun ukuran dalam menilai sesuatu. Semua penilaian yang kubuat terhadapnyalah yang menghantarkanku hingga memiliki perasaan seperti ini… whatever you may say lah…yang pasti aku sedang mengidap jatuh cinta akut sama turtleku…dan aku gak tw gmana sembuhnya!! (T_T) :’((   :’(
Berikut aku lampirin foto turtleku!



hahahahaha…kalian gak nyangka khan kalo dia sejelek ini??wkwkwkwkwkwkwk

Selasa, 15 Maret 2011

Bring me to Life!!

How can you see into my eyes like open doors?
Leading you down into my core where I've become so numb
Without a soul, my spirit sleeping somewhere cold
Until you find it there and lead it back home
Wake me up
(Wake me up inside)
I can't wake up
(Wake me up inside)
Save me
(Call my name and save me from the dark)
Wake me up
(Bid my blood to run)
I can't wake up
(Before I come undone)
Save me
(Save me from the nothing I've become)
Now that I know what I'm without
You can't just leave me
Breathe into me and make me real
Bring me to life
Wake me up
(Wake me up inside)
I can't wake up
(Wake me up inside)
Save me
(Call my name and save me from the dark)
Wake me up
(Bid my blood to run)
I can't wake up
(Before I come undone)
Save me
(Save me from the nothing I've become)
There's nothing inside
Bring me to life

Frozen inside without your touch
Without your love, darling
Only you are the life among the dead

All this time, I can't believe I couldn't see
Kept in the dark but you were there in front of me
I've been sleeping a thousand years it seems
Got to open my eyes to everything

Without thought, without voice, without a soul
Don't let me die here
There must be something more
Bring me to life

Wake me up
(Wake me up inside)
I can't wake up
(Wake me up inside)
Save me
(Call my name and save me from the dark)

Wake me up
(Bid my blood to run)
I can't wake up
(Before I come undone)
Save me
(Save me from the nothing I've become)

I've been living a lie
There's nothing inside
Bring me to life

Rasanya dentuman musik yang berpadu dengan lirik lagu di atas senantiasa ku dengar akhir
akhir ini…
Sangat familiar, melankolik dan mengingatkanku akan masa lalu, entah apa itu. Satu hal yang mungkin dapat kuceritakan adalah lagu ini sangat dekat dengan kehidupan remajaku yang penuh dengan semangat pencarian jati diri....
Dan lagu-lagu seperti ini terus menghiasi hari-hariku yang kelabu ini,.,
Banyak sekali kejadian-kejadian muncul belakangan ini yang cukup menyedot perhatian dan waktuku… dan aku seringkali merasa tidak mampu mengejar penyelesaian yang sempurna dari semua masalah yang muncul.

Pada stage ini aku betul-betul merasa jadi pecundang, ada jarak yang begitu besar antara apa yang kuinginkan (yang kumengerti) dengan apa yang kuperbuat… Melihat jarak yang begitu lebar itu membuatku putus asa untuk menempuhnya…aku tidak cukup kuat untuk menapakinya dan aku tidak sanggup untuk mrncapai garis akhir… Aku merasa malu dan putus asa… It is enough!
Dan salah satu bentuk pelarianku adalah aku mencari sedikit kesenangan di dalam lagu-lagu yang merepresentasi gejolak dalam batinku… Sangat tidak tepat!
Saat ini aku memegang beberapa tanggung jawab diantaranya: SPV Dormitory, Redaktor Pelaksana sebuah majalah sederhana di asramaku, anggota HMJ, dan juga Pemimpin KTB (ini yang paling berat).
Semua tanggungjawab yang Tuhan percayakan ini kuterima dengan sukacita dan aku bercita-cita untuk terus do my best!
Seiring dengan pemenuhan tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika sebuah universitas swasta, aku menuntut diriku untuk melaksanakan semua tanggung jawab di atas dengan sebaik mungkin dan itu berarti kekuatan dan hikmat Tuhan menjadi kebutuhanku yang paling pokok. Aku berharap dapat menjadi SPV yang excellent dalam menunaikan semua tugasnya yang banyaaaaak ini, menjadi redaktor pelaksana yang cakap, berjiwa kepemimpinan yang baik dan juga tajam, cermat dan kritis dalam menilai sebuah tulisan sebelum diterbitkan, menjadi anggota HMJ math yang dapat membawa pengaruh baik dan melaksanakan semua detil kewajibannya dengan tepat, serta menjadi pemimpin KTB yang sesuai dengan apa yang Tuhan mau (untuk yang satu ini mungkin perlu topik khusus…hehehehe)
Terlihat sangat ideal semua cita-citaku ini….
Aku keliru…. Aku benar-benar belum mengenali siapa diriku sebenarnya…
Aku merasa ada bagian-bagian dalam diriku yang tidak dapat kudefinisikan secara tepat. Tidak semua yang kuinginkan dapat kulakukan dengan maksimal…
Aku merasa ada pribadi lain yang ada dalam diriku yang terus menarikku untuk tidak fokus pada hal-hal yang Tuhan ingin aku kerjakan dan aku tahu itu…
Benar-benar seperti seorang pecundang aku ini!
Aaaaakkhhhhh…
Apa alasanku untul menolak semua kritikan dan pembelajaran dari orang-orang yang Tuhan pakai untuk mengajariku???
Rasanya aku ingin belajar seribu tahun sebelum menapaki setiap realita kehidupan seperti yang kuhadapi sekarang ini…
Andai saja semua orang di sekitarku adalah guru, aku ingin menjadi satu-satunya murid… dan mungkin jiwa seperti itu yang harus terus kumiliki sehingga aku tidak jatuh terlalu dalam di jurang putus asa…

Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!

Di akhir tulisanku ini aku ingin menmanjatkan sebuah doa:

Bapa di surga,,,
Engkau jauh lebih mengenalku lebih dari diriku sendiri…
Engkau mengerti setiap detil gejolak yang bermunculan dalam diriku… sedemikian detilnya hingga Engkau begitu mengasihiku,,
Engkau memahamiku dengan sempurna karena Engkaulah yang menciptakan aku, yang mendesain aku dan yang terus mengatur serta menopang hidupku…
Dan merefleksikan semua ini membuatku sangat terkagum dan bersyukur…
Di tengah kegalauan hati, kecemasan dan kerapuhan jiwaku, aku ingin kembali datang kepadaMu… Aku yang terhilang telah Engkau temukan kembali, dan aku ingin terus berada dalam hadiratMu… jangan tinggalkan aku ya Tuhanku…
Biarkan aku terus merasakan Engkau hadir dalam setiap sudut kehidupanku, di lembah yang paling dalam sekalipun… biarlah penyertaanMu menjadi satu-satunya hiburan dan kebahagiaan dalam hatiku…
Tuhan, betapa bobroknya aku ini… banyak hal yang kulakukan menyakiti saudaraku, menyakiti hati suciMu…
Ampuni aku Tuhan.. dan biarlah sekali lagi Engkau menyucikan aku dari lumpur dosa yang najis… dan kiranya Engkau saja yang memberiku kekuatan untuk memenangkan peperangan rohani yang terus kuhadapi selama aku menumpang di dunia ini….
Kiranya keberadaanku ini dapat menjadi saluran berkat bagi saudara-saudaraku…kiranya aku tidak hidup untuk diriku sendiri karena Engkau yang berinkarnasi menjadi manusia adalah teladan hidup yang luar biasa… terima kasih Tuhan Yesus Kristus…
Cukupkan aku di dalam Engkau…
Tuhan, tak lupa aku mendoakan dia yang selalu menghiasi pikiranku saat ini, sebuah anugerah yang juga Engkau berikan yang membawa warna baru dalam hatiku…
Dan aku yakin bahwa ini adalah anugerah dariMu… Aku bersyukut padaMu!
Ajarku untuk mengasihinya dengan motivasi, tujuan dan cara yang sesuai dengan kehendakMu… ajarku untuk tidak menjadi egois… ajarku untuk belajar mengenalnya… dan biarlah semua proses yang sudah Engkau ijinkan terjadi menjadi bagian penting dalam pembelajaran hidupku…
Sertai keluargaku Tuhan…jangan Engkau tinggalkan mereka…
Dan biarlah setiap kepingan dalam hidupku membawa kemuliaan hanya bagi namaMu.. terpujilah Engkau Tuhan…
Hanya dalam nama AnakMu Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami yang Agung, hambaMu ini berdoa… AMIN

(Dan aku lega ketika aku berdoa….)
Bye semuanya…… ^.^ c u di postingan selanjutnya…

Senin, 07 Maret 2011

Unpredictable

Jika aku diminta mengartikan arus hidupku dengan satu kata, maka aku meringkasnya dengan satu kata ini: unpredictable...
mungkin formulasi ini akan berubah seiring dengan progressive enlightenment pikiranku, namun saat ini yang dapat ku sintesiskan adalah my life is unpredictable!!
Tentunya ada begitu banyak proses yang membuatku mengatakan demikian, dan aku pun harus jujur bahwa kata ini sangat terbatas untuk menggambarkan seluruhnya. Mmm… kembali ke proses itu: banyak hal sudah kulewati dalam hidupku ini, dan sampai pada titik ini aku menemukan bahwa nyaris seluruh kejadian dalam hidupku tak dapat diprediksikan sebelumnya. Kamu jangan langsung berpikir bahwa hukum alam tidak berlaku dalam perjalanan hidupku, hukum itu tetap saja berlaku namun tak sama persis seperti yang pernah kubayangkan sebelumnya. Hhhmm, aku merasa kata-kataku agak sukar dipahami, but let me share with you, another piece of my life by my limited words:
Aku pernah merasa menyukai seseorang, dan seperti biasanya aku berusaha untuk menyimpannya, dan inilah gayaku…Yah, walaupun pada akhirnya akan ada beberapa orang terdekat yang tahu, dan tentu saja mereka pun akan menceritakannya pada khalayak rama!! Fffiiiuuuhh… Susah ya jadi orang terkenal!!!wkwkwkwkwkwk
Aku selalu berusaha untuk tidak melanjutkan perasaan-perasaan aneh ini sampai ia benar-benar teruji. Mmmm, aku berusaha sekalipun susah untuk mendisiplinkan diriku menguji pikiran, perasaan maupun kehendakku dengan kebenaran yang telah dinyatakan padaku, dan kebenaran itu adalah yang absolut dari Dia yang kusembah.
Dan untuk yang satu ini aku sudah memutuskan untuk menguburkannya dalam-dalam (dengan siapa orangnya, kamu tidak perlu tahu, yang jelas dia tidak menarik sama sekali!!!!hahahahahha). Yah, sepertinya aku berhasil melakukannya, aku merasa tidak bertarung dengan serangan yang aneh itu (kau bisa menyebutnya dengan gejolak cinta. hehehehehhe). Aku berhasil mengalahkannya!
Waktu terus bergulir dan aku tidak terlalu bertoleransi dengan gejolak-gejolak semacam ini lagi. Alhasil aku bisa menjadi lebih easy going dan sifat cuekku makin tumbuh mencapai stadium akhir (bahaya nih!!)
(Apa hubungannya dengan unpredictable??)
Yah…ternyata saudara-saudariku…
Aku salah, aku tidak benar-benar mengerti diriku sendiri. Aku pikir kuburan gejolak itu sudah sangat kokoh untuk melenyapkan perasaan aneh itu selama-lamanya. Ternyata gejolak itu bangkit lagi dan membongkar kuburan itu… Alamak!!! Ampun dehhhh!!!
Aku tidak mengatakan bahwa gejolak ini out of my control, justru sebenarnya dapat dikendalikan, tetapi aku harus jujur bahwa aku sendiri yang membiarkannya bebas mempengaruhiku lagi…dan lagi…uhuhuhuhuhu (T_T)
Apa maksudnya?
Maksudnya adalah hatiku tertancap panah asrama si Cupid untuk kedua kalinya dengan orang yang sama! Tidaaaakkk!!!
Dan sinyal yang diberikannya sungguh lemah, cahaya yang dipancarkannya begitu redup sehingga aku hanya mampu bermain-main dalam area asumsi dan penafsiran yang subjektif….aaakkkhhh!!!
One thing that I know is I like him (again)…. Oh, I cannot say that love is under my control!
Mengapa perasaan ini muncul lagi? Sungguh tak pernah kusangka!
Aku ingin mengenalnya lebih dekat, agar aku tahu siapa sebenarnya pribadi yang kusukai itu. Namun, aku menyadari bahwa aku terlahir dengan posisi dan porsi untuk menunggu dan tidak gegabah. Sungguh sulit untuk membendung perasaan ini, karena aku tidak sebebas kaum Adam untuk mengungkapkan secara langsung perasaan mereka. Di satu sisi, aku menikmatinya karena aku merasa mendapat porsi yang elegan jika harus menunggu.
Akhir-akhir ini dia sepertinya menunjukkan tindakan-tindakan yang unpredictable pula. Tidak biasanya dia berperilaku seperti itu, dan tindakan itu membuatku berharap (oh no!). Apakah dia tahu apa dampak yang mungkin timbul dari perlakuannya terhadap aku? Apakah dia masih tidak dapat melihat sinar mataku yang menyiratkan sejuta arti bahwa aku menyukainya? (leebbaaayyy!!)
Akkkhhh…
Aku sudah tidak perduli lagi dengan apa yang dia pikirkan atau rasakan. Yang kuperdulikan adalah aku harus dan seharusnya menyerahkan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan unpredictable ini kepada satu Tangan yang Empunya segala kepastian hidup. Biarkan Dia yang menguji, mendefinisikan dan menguduskan setiap hal yang kulalui dalam hidupku…
Bapa di Sorga…pimpin hatiku ini…biarkan Engkau mempertemukan aku dengan orang yang tepat sehingga kami dapat hidup berdampingan dan saling mendukung dalam menggenapi panggilan hidup yang sudah Engkau berikan pada kami… AMIN

Senin, 28 Februari 2011

Time in simple perspective...

Waktu membagi dirinya dalam tiga generasi yang kita semua kenal dengan Masa Lalu (past), Masa Sekarang (present) dan Masa yang Akan Datang (future)... dan saya yakin setiap orang yang pernah hidup selalu memiliki tiga hal ini. Entah mengapa kita seringkali lupa bahwa hubungan ketiganya begitu kuat, salah satunya adalah hubungan sebab-akibat.
Terlihat sepele dan tidak ada keistimewaan sama sekali kata-kata di atas, karena memang setiap kita mengalaminya dan akan terus mengalaminya selama kita berada di dunia ini. Namun, coba kita pikirkan sejenak.... apakah betul kita menyadari akan ikatan yang erat akan ketiga generasi ini? yah, paling tidak hubungan sebab akibat tadi. Yang paling sering saya temui adalah kekhilafan kita akan hubungan sebab akibat generasa kedua yaitu present dan generasi ketiga yaitu future. Entah mengapa saya pun sama teledornya dengan sebagian dari kita yang menyepelekan hubungan antara masa sekarang dan masa yang akan datang. Kenyataan berkata bahwa kita sering melakukan sesuatu saat ini dan berpikir bahwa hal yang kita lakukan tersebut akan berakhir saat ini juga. Namun tentu saja tidak demikian, sadar atau tidak sebenarnya rajutan yang kita buat sekarang akan mempengaruhi respon kita di masa yang akan datang, paling tidak di ranah pemikiran kita. Kita ambil contoh yang sederhana: ketika saya berkeputusan untuk menghabiskan empat jam ke depan untuk onlinedownload banyak aplikasi, maka saya harus bekerja lebih keras di waktu yang akan datang untuk menyelesaikan PR Abstract Algebra yang harus dikumpul lusa. Sederhana saja, tetapi bukankah hukum seperti ini yang terus menerus kita ulang-ulang dalam kepingan-kepingan waktu kita? dan men
meskipun kita sudah paham akan hal ini, mengapa kita terus mengulanginya??hidup ini terkadang terlihat konyol ya....hehehehhehehe
Di pihak lain, apa yang kita lakukan sekarang sebenarnya adalah kandidat tepilih bagi catatan masa lalu. Yang saya maksudkan adalah sejarah hidup kita sedang kita ukir di masa sekarang. dan semua orang past setuju akan hal ini. Lebih jauh lagi, kita harus menyadari bahwa apa yang kita ukir di masa sekarang dan jika sudah menjadi sejarah dalam hidup kita, tentunya catatan sejarah itu tidak akan pernah bisa kita ubah oleh apapun saja. Ukiran itu akan menjadi catatan yang unchangeable! betapa menakutkannya!!! satu hal lagi terungkap yaitu bahwa hubungan yang sama eratnya juga ada dalam relasi generasi kedua (present) dan generasi pertama (past).
Mungkin kita perlu untuk menjadi sedikit lebih eksistensialis dalam mengarungi waktu, yaitu dengan kesadaran penuh akan keberadaan kita HERE and NOW!! dengan begitu kita akan lebih peka untuk melakukan yang terbaik di masa sekarang... (oke lah kalo begituuuu!!!)
Masih ada banyak hal yang dapat kita singkapkan jika kita lebih serius lagi mendalami betapa erat hubungan ketiga generasi waktu ini. Kiranya refleksi singkat ini dapat mengingatkan kita sekali lagi tentang betapa berpengaruhnya keputusan yang kita ambil dan kita lakukan saat ini terhadap masa yang akan datang dan juga masa yang menjadi kenangan.....
^.^GBUs

Senin, 21 Februari 2011

for the first time

akhirnya saya mencoba menyalurkan dorongan dan gairah menulis saya di blog 'baru' ini...
setelah ke sekian kalinya memendam keinginan ini, dengan pertimbangan bahwa akan menyedot banyak waktu, saya berhasil mengerahkan seluruh keberanian saya... (sungguh BERLEBIHAN!)

saat ini saya belum berniat menulis sesuatu, karena waktunya tidak tepat (masih jam sekolah!!ssssttttt!!!)
maklumlah hari ini masih masa praktikum kedua saya di UPHC, dan di sela2 hiruk pikuk siswa-siswi yang berlarian, saya membuat blog baru... cciihhuuiii!!!wkwkwkwkwkwkwk

klw sang waktu mengantar saya menulis lagi, saya akan coba menulis yg terbaik..ohe???
;-*

bye...